Minggu, 22 Desember 2019

Annular Solar Eclipse : Gerhana Matahari Cincin di Langit Dunia

                                          Sumber: universetoday.com

Jember Astronomy club – Tahun 2019 sudah hampir berakhir dan di penghujung tahun ini langit dunia akan ditampakkan fenomena astronomi niih!! Yups, fenomena gerhana matahari cincin. Penasaran, kan? Ingin tahu lebih lanjut mengenai peristiwa GMC di akhir tahun ini? Simak penjelasan berikut ini.
GERHANA MATAHARI
            Gerhana matahari merupakan salah satu fenomena astronomi dimana peristiwa ini ditandai dengan terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi. Peristiwa gerhana matahari merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang terjadi pada saat fase bulan baru. Gerhana matahari terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari hibrida, dan yang terakhir adalah gerhana matahari cincin.
Gerhana Matahari Cincin



                                          Gambar 1. Animasi gerhana matahari cincin 
                                             Sumber: https://deebacalah.blogspot.com/

         Dalam peristiwa gerhana matahari dikenal istilah gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin merupakan salah satu jenis gerhana matahari berupa gerhana yang terjadi apabila piringan bulan yang hanya bisa menutupi sebagian piringan saja ketika mencapai puncak gerhananya.  Hal ini terjadi karena bundaran bulan yang lebih kecil akibat dari variasi jarak bumi, sebab bundaran bulan yang lebih kecil tersebut bulan hanya menutupi tepat di pusat atau di tengah dan membentuk cincin di sisinya. 

                                          Gambar 2. Ilustrasi gerhana matahari cincin
                                             Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/
           Bayangan bulan terbagi menjadi dua bagian yaitu umbra dan penumbra. Umbra merupakan bagian bayangan bulan yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi sedangkan penumbra merupakan bagian  bayangan bulan yang agak terang dan bentuknya akan semakin lebar seiring dengan posisinya yang semakin jauh dari bulan. Dilansir dari  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Cincin (GMC), yaitu antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, Gerhana Matahari Sebagianlah yang akan teramati.

WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN GERHANA MATAHARI CINCIN TERBAIK PADA TANGGAL 26 DESEMBER 2019

                                                Gambar 3. Peta magnitudo gerhana matahari cincin
                                                                     Sumber: zonautara.com

            Gerhana matahari cincin pada akhir tahun 2019 ini hanya dapat dinikmati di daerah yang masuk jalur cincin. Jalur cincin gerhana matahari hanya melintasi sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, selain daerah tersebut kita masih dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Menurut perkiraan dari LAPAN tempat yang paling strategis untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin adalah di di kampung Bunsur, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun waktu-waktu terbaik yang dapat kita gunakan untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian.

                                 Gambar 4. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di daerah yang terkena fase cincin
                                                 Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

         Kontak pertama merupakan proses piringan bulan yang mulai menutupi piringan matahari, piringan bulan digambarkan dengan lingkaran abu-abu dan piringan matahari digambarkan dengan piringan kuning. Kontak kedua merupakan Durasi Cincin atau Fase Cincin begitupun pada kontak ketiga. Durasi kontak kedua dan ketiga bergantung pada tiap-tiap wilayah tempat kita melakukan pengamatan. Sedangkan kontak keempat merupakan fase terakhir bulan menutupi piringan Matahari yang ditandai dengan semakin mengecilnya darah piringan matahari yang tergerhanai.

Lokasi
GMS dimulai
GMC dimulai
Maksimum
GMC berakhir
GMS berakhir
Sibolga
10:13 WIB
12:02 WIB
12:04 WIB
12:06 WIB
14:02 WIB
Padang Sidempuan
10:14 WIB
12:04 WIB
12:06 WIB
12:08 WIB
14:04 WIB
Siak
10:21 WIB
12:14 WIB
12:16 WIB
12:17 WIB
14:12 WIB
Batam
10:27 WIB
12:22 WIB
12:24 WIB
12:26 WIB
14:18 WIB
Tanjung Pinang
10:29 WIB
12:24 WIB
12:26 WIB
12:27 WIB
14:20 WIB
Singkawang
10:43 WIB
12:41 WIB
12:42 WIB
12:44 WIB
14:31 WIB
Tanjung Selor
12:14 WITA
14:09 WITA
14:10 WITA
14:11 WITA
15:47 WITA
       Tabel 1. Waktu pengamatan dan  daerah di jalur cincin
           Sumber: Kafe Astronomi


            Gambar 5. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di daerah yang terkena tidak terkena fase cincin
                Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Daerah- daerah yang tidak terlewati fase cincin akan mengamati gerhana matahari sebagian seperti yang tergambar di gambar 5 dalam ilustrasi tersebut terlihat perbedaan yaitu pada fase kedua dan ketiga atau pada fase gerhana piringan bulan hanya dapat menutupi sebagian piringan matahari dan tidak menutupi tepat di pusat piringan matahari sehingga tidak membentuk cincin disisinya. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di daerah sebelah Utara jalur cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah pada bagian sebelah bawah dari arah pandang pengamat. Sementara di daerah sebelah Selatan jalur cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah bagian sebelah atasnya.

Lokasi
GMS dimulai
Maksimum
GMS berakhir
Medan
10:11 WIB
12:03 WIB
14:01 WIB
Jakarta
10:42 WIB
12:36 WIB
14:23 WIB
Bandung
10:46 WIB
12:38 WIB
14:24 WIB
Surabaya
11:03 WIB
12:55 WIB
14:33 WIB
Pontianak
10:45 WIB
12:44 WIB
14:32 WIB
Samarinda
12:14 WITA
14:09 WITA
15:46 WITA
Denpasar
12:13 WITA
14:02 WITA
15:36 WITA
Kupang
12:46 WITA
14:21 WITA
15:42 WITA
Makassar
12:25 WITA
14:14 WITA
15:45 WITA
Manado
12:42 WITA
14:28 WITA
15:56 WITA
Ambon
13:55 WIT
15:33 WIT
16:54 WIT
Jayapura
13:32 WIT
15:51 WIT
16:58 WIT
     
       Tabel 2.  Waktu pengamatan di beberapa kota di Indonesia
           Sumber: Kafe Astronomi


Teknik pengamatan gerhana matahari cincin

                                  Sumber: Tempo.co

          Hindari kontak mata secara langsung dan penggunaan filter yang tidak aman!!. Pancaran energi Matahari sangatlah kuat dan dapat merusak mata jika kita amati secara langsung (tanpa filter). Dalam pengamatan gerhana matahari cincin ini ada beberapa alat yang direkomendasikan oleh LAPAN yang dapat kita gunakan saat melakukan pengamatan gerhana matahari cincin dengan aman. 

1.    Kamera Pinhole
Kamera pinhole biasa disebut dengan kamera lubang jarum, kamera ini dapat dibuat dengan bahan- bahan yang sederhana yaitu hanya membutuhkan dua buah lembar kertas atau karton, kertas aluminium, selotip, gunting/cutter, dan jarum. Kamera pinhole atau kamera lubang jarum ini merupakan alat yang paling aman jika kita gunakan sebagai media pengamatan gerhana matahari. Kinerja dari alat ini yaitu dengan melewatkan cahaya matahari pada celah sempit dan kemudian di proyeksikan pada sebuah bidang datar ruangan gelap.

2.    Kacamata Matahari
Kacamata matahari merupakan kacamata yang sudah dilengkapi dengan lensa khusus yang dapat menghalangi sebagian cahaya sinar matahari. Penggunaan kacamata matahari ini tidak diperbolehkan terlalu lama dan terus menerus menghadap matahari secara langsung. Setidaknya penggunaan kacamata matahari ini hanya berkisar 2 menit kemudian biarkan mata beristirahat sebentar. Gunakan kacamata matahari tepat sebelum menghadap matahari secara langsung.

3.    Teleskop/Binokuler
Teleskop / binokuler adalah alat yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan pengamatan gerhana matahari dengan syarat teleskop/binokuler tersebut telah dilengkapi filter matahari. Penggunaan teleskop / binokuler ini sebaiknya dilakukan oleh orang-orang khusu yang telah ahli karena penggunaan teleskop ini cenderung kurang aman jika dilakukan oleh orang yang kurang tau mengenai cara pengamatan gerhana matahari secara aman dengan media teleskop/binokuler. Filter dalam pengamatan ini juga terbilang filter khusus yang terpasang di depan cermin atau lensa objektif untuk mengurangi radiasi dari cahaya matahari. Gunakan tripod untuk hasil yang lebih maksimal.

4.        Kamera DSLR
Yups !! bagi kalian yang memiliki kamera DSLR, kalian dapat memanfaatkannya untuk media pengamatan gerhana matahari. Apakah ada ketentuan khusus? Tentu ada, kamera DSLR yang digunakan dalam pengamatan gerhana matahari ini sebaiknya telah dilengkapi filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima kamera. Hindari kontak lensa kamera secara langsung ke Matahari!! Hal tersebut dapat merusak sensor kamera ,sayang banget ya kan kalau sampai rusak sensor kameranya. Selain itu, gunakan lensa telefoto dengan panjang fokus 500-2.000 mm untuk mendapatkan citra matahari yang berukuran besar dan gunakan ISO 100, F/8,0 dan shutter speed 1/1.000 namun hal ini dapat bersifat opsional tergantung lokasi dan keadaan saat melakukan pengamatan. JANGAN LUPA !! gunakan tripod untuk hasil yang lebih maksimal. Selamat melakukan pengamatan.

JemberAstronomyClub- 22 Desember 2019 | Penulis: Lidya Zaela Wijaya  | Divisi Infokom


0 komentar:

Posting Komentar